"Adalah Gubuk reyot yang beratapkan tujuh lapis langit beralaskan tujuh lapis bumi; Adalah seorang pejalan, perlayan, dan perindu yang pendosa; I am a terrible person filled with bad characteristics; Adalah aku yang tiada, tanpa Aku; Adalah aku yang miskin, tanpa Aku; Adalah pembela Nabi Muhammad saw pecinta beliau saw dan merindukan perjumpaan dengan beliau saw "

Monday 11 June 2012

Majelis Rasulullah saw, Majelis Jibril as: Majelisnya ALLAH swt

Alhamdulillahirabbil `alamin..., sholawat serta salam sebanyak butiran elektron pada atom yang berada di alam semesta ini, sebanyak inti secepat reaksi fusi pada atom, sebanyak ciptaan quark di jadag raya kepada baginda nabi Rauslullah Muhammad saw, sahabat, ahlul bayt keluarga beliau.

Hari ini, minggu 10 Juni 2012 adalah hari yang biasa saja, tapi sungguh sangat, sangat, sangat luar biasa kata ku. Semua berawal dari Ar- Raudhah, sebuah Majelis Ilmu dan Dzikir asuhan Al Habib Noval bin Muhammad Alaydrus, membuat event rutinan tiap tiga bulan sekali majelis yang mulia majelisnya ALLAH swt, dimana disini tempat berkumpulnya siapa saja yang mendambakan kerinduan sejati kepada Rabbul`izati, ALLAH `azza wa jalla, kecintaan kepada baginda Nabi Rasulullah Muhammad saw.

Datang...datang... datanglah... para cencari cinta Illahi..., menyatulah dengan cinta sejatiNya (dikutip dari Rumi Cafe jakarta).

Come, come, whoever you are.
Wonderer, worshipper, lover of living.
It doesn`t matter.
Ours is not caravan or despair.
Come, even if you  have broken your vow a thousand time.
Come, yet again, come, come.
Maulana Jalaludin Rumi

Para pejalan, kami adalah ‘preman’ yang haus akan kebaikan, kami ‘preman’ yang ingin mengubah keadaan diri kami menuju keridhoan, menuju cinta kasih Illahi Rabby. Kami adalah ‘preman’ yang mendambakan kerinduan perjumpaan dengan baginda rasullullah saw. Dan kami bukan manusia suci dan sok suci. (Ust. Noval Alaydrus)

Berawal dari preman, bagaimana pun keadaan mu, bagimanapun keadaan saya, yang lebih dari sekedar preman dalam waktu puluhan tahun lalu. Terkumpullah sekelompok pemuda-pemudi yang datang tanpa diundang dari berbagai penjuru kota, berkumpul menyamakan satu gerakan satu tindakan yang semuanya itu adalah tanda-tanda Kuasa ALLAH Yang Maha Mengerakkan hati, di majelis ini. Kami menyamakan langkah untuk menyelengarakan majelis mulia ini. Kami adalah pesuruh.

Malam hari sebelum majelis ini mulai, tak lupa panjatkan doa untuk Allah swt, serta mengundang tamu-tamu dari langit. Malam itu jam menunjukkan jarum panjang di angka 1, jarum pendek di angka 9, breafing dipimpin langsung oleh Habib Noval, dilanjutan dengan wejangan-wejangan sera doa. Merinding rasanya badan ini, seolah menandakan sinyal bahwa malaikat turun serta menyertainya. Energi positif yang begitu besar menyambar hati kami. Menggelegar menerangi dan menyejukkan ruangan ini, Sritex Arena. Menggema memantulkan dari ujung ke ujung ruangan. Cahaya rahmad kasih sayang dari Yang Maha Cahaya, ALLAH `azza wa jalla. Sungguh luar biasa.

Tiba saatnya pagi ini, semangat masih membara, membakar semangat berkobar, mengendalikan kendali jiwa. Persiapan demi persiapan yang sempurna demi terselengarakan majelis mulia ini, dari dekorasai panggung samapai jualan buku, dari persiapan penataan tempat para tamu ALLAH swt, tamu Rasulullah saw sampai persiapan makanan jamuan. Kami adalah pelayan, sampai tiba waktunya satu persatu tamu-tamu itu mulai berdatangan, bahkan berombongan datang silih berganti, dari sudut-sudut kota, antusias para tamu yang haus akan ilmu, dan taklupa membawa rindu, dari anak-anak hingga bapak-bapak, tua muda, ibu-ibu bahkan satu keluarga dalam naungan satu cinta. J

Ilmu itu mengalir semenjak sebulum dan sesudah majelis ini terselenggara. Begitu luas, segar, dan menerangkan. Sampai acara mulai sampai selesai, dari apa yang telah disampaikan Habib Noval pada acara ini, Rahasia Keagungan Isra` Mi`raj. Rahasia-rahasia yang lain pun mulai tampak dan tersingkap seiring waktu yang berdetak dari detik-kedetik menuju masa depan. Aku menjadi yakin pada jalan ini, jalan para perindu, jalan para pelayan, jalan para pejalan.

Tiba waktunya pukul 12 siang, acara penutup yang ditutup dengan doa yang juga dipimpin oleh Habib Noval. Kali ini kami tidak bisa menyembuyikan tetesan air mata, itu meluluh berlinangan membasahi wajah kami bahkan keringat mengucur dari dada yang bergetar tak tentu, air mata kesejukan, kedamaian, dan kasih sayang meluluh dan menggetarkan kembali hati kami, tersendu-sendu, terisak-isak.

Samapai selesai, kemi mebereskan tempat ini seperti sedia kala. Dan kembai deh ke kost dengan hati senang dan menyenangkan dan kesan yang positif. Aku ingin tidk hanya saya yang tahu akan indahnya Majelis ini, saya ingin teman-temanku yang lain juga tahu dan merasakannya untuk berduyun-duyun mendatangi majelis ini. Sampai berjumpa tiga bulan lagi. Atau mungkin samapi jumpa di majelis Ar-Raudhah tiap jumat malam. Have a Nice Day J.

                                                                                                Solo, 10 Juni 2012, 17.30
                                                                                               Pendosa,preman: Agung Prastowo

No comments:

Post a Comment