"Adalah Gubuk reyot yang beratapkan tujuh lapis langit beralaskan tujuh lapis bumi; Adalah seorang pejalan, perlayan, dan perindu yang pendosa; I am a terrible person filled with bad characteristics; Adalah aku yang tiada, tanpa Aku; Adalah aku yang miskin, tanpa Aku; Adalah pembela Nabi Muhammad saw pecinta beliau saw dan merindukan perjumpaan dengan beliau saw "

Tuesday 11 December 2012

2 Hari dipenghujung Tahun 1433 H

Assalamau`alaikum …. akumaucerita tentang Hikmah. Hikmah dipenghujung tahun 1433H ini. Pertama, malam hari terakhir tahun 1433H aku berkumpul di Markas Ar-Raudhah Solo Jl.Dewutan no112 Semanggi Pasar Kliwon, bersama temen-temen relawan Ar-Raudhah lainnya dibawah asuhan daripada guru mulia Habib Novel bin Muhammad Alaydrus pada acara syukuran atau lebih tepatnya pemantapan ‘hati’ atas terselenggaranya agenda rutinan yaitu ramah tamah, tablik akbar, dan peluncuran buku karya ‘Tuan Guru’ a.k.a Habib Novel bin Muhammad Alaydrus pada hari Minggu 11 November 2012 yang lalu dapat dikategorikan sukses.
Kalau berbicara hikmah… yang pasti buanyak buangettt yang mengucur deras pada jiwa ini, sampai otak pun gak sanggup merangkum menyimpan dalam memori. Aku mencoba menguraikannya tentang itu sebatas apa yang aku ingat, karena kalau tahu pikiran itu terbatas sedangkan jiwa tanpa batas. Pertama-tama malam itu Habib (read:tuan guru) sedang mengevaluasi satu per satu kegiatan itu secara general kemudian memberi wejangan-wejangan menyejukkan hati yang sedang gersang. Yang aku ingat Wejangan pertama yaitu tentang Memuliakan Tamu, siapapun tamu kita darimana pun berasal tamukita kewajiban kita adalah menyambut dengan penuh senyum ketulusan dan memuliakannya.
to be continued