"Adalah Gubuk reyot yang beratapkan tujuh lapis langit beralaskan tujuh lapis bumi; Adalah seorang pejalan, perlayan, dan perindu yang pendosa; I am a terrible person filled with bad characteristics; Adalah aku yang tiada, tanpa Aku; Adalah aku yang miskin, tanpa Aku; Adalah pembela Nabi Muhammad saw pecinta beliau saw dan merindukan perjumpaan dengan beliau saw "

Thursday 4 July 2013

Peneduh Tatkala Senja di sudut Jogja

Sore itu, saya terbawa dalam gelombang kemeriahan event musik besar di Jogjakarta. Seperti biasa ketika event-event besar aku selalu pulang, ikut meramaikan sakralnya musik Indie yang menyuguhkan kualitas musik yang istimewa. Solo-Jogja kutempuh dengan pasti ngebut sepanjang jalan yang asoi geboi. Pelan tapi pasti taat rambu lalu lintas dan polisi. Yeah, event musik tahunan Jogja yang berakhir antiKlimaks itu, menorehkan cerita, bagaimana ceritanya saya tidak bercerita tentang itu. Saya bercerita tentang senja di Jogja dengan penuh keteduhan bersama salah satu band asal Ibukota yang saya nanti-nanti kehadirannnya di sini. Bersama Payung Teduh dengan kesederhanaan dan kesahajaannya menghibur penggemarnya yang semula kecewa yang tak berhasil mencapai klimaks namun senja itu Payung Teduh berhasil meneduhkan dan membawa kami menuju klimaks yang luar biasa.
Dari pagi saya pantau lewat twitter jadi apa tidaknya konser ini, konser sederhanan dengan persiapan yang serba dadak-an namun meriah juga hasilnya. Sampai terdengar kabar kalau Payung Teduh siap menyapa penggemarnya di Legend Café sore itu. Luar biasa, oke siap merapat dilokasi bersama seorang teman yang juga suka dengan musik ini. Sore itu sempat cerah disusul mendung dan gerimis turun, pas bin cocoklah suasananya Jogja untuk menggila bersama Payung Teduh dengan keteduhan yang disajikan bersama lagu romantis berkarakter sahdu.
Berdua Saja menjadi pembuka kehangatan ditengah gerimisnya Jogja, sampai Angin Pujaan Hujan , Tidurlah, Kucari Kamu dan Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Kemeriahaan yang disajikan bersama kahangatan dan keteduhan sore itu sungguh Istimewa.
IMG_8350-001IMG_8357IMG_8363IMG_8369IMG_8379IMG_8394

Monday 17 June 2013

Senja Menggila di Jogja bersama White Shoes & The Couples Company

This day, sunday June 16Th, 2013 White Shoes and The Couples Company kembali melakukan tour ke kota-kota di Indonesia salah satunya di Yogyakarta yang menjadi suatu kehormatan kota pertama setelah menjalani tour di Eropa. Dari  Helsinki - Stockholm - Copenhagen –hingga Berlin. Suatu rasa yang luar biasa bisa ikut nge-gig bareng di Momento Café, Jogja. Sebelumnya diiringi oleh ‘Aurette And The Polska Seeking Carnival’ dan ‘Summer in Vienna’. Salah satu band istimewa yang saya tunggu-tunggu kehadirannya di istimewanya Jogja adalah White Shoes & The Couples Company dan masih banyak lagi seperti SORE, Float, Tika and The Dissident. Dan lebih beruntungnya lagi selain bisa menikmati kualitas musik yang dibawakan sore ini, saya juga dapat berfoto dengan mis Sari, vokalis sekaligus violin band ini. Meskipun hujan lebat mengguyur bumi hijaunya Jogja, keromantisan dan kehangatan justru tercipta ditengah-tengah alunan vokal beserta kualitas musik pengiring yang istimewa.

Sebelum menayanyikan mini album terbarunya yang berjudul ‘White Shoes & The Couples Company Menyanyikan  Lagu2  Daerah’ beberapa lagu dari album Vakansi menjadi pembuka salah satunya yaitu  Senja Menggila, Matahari, Masa Remadja, dan beberapa lagu dari album terbarunya yang terkesan yang bejudul ‘Lembe-lembe’. It`s wonderfully Istimewa.

Oke langsung saja ini dia… kehangatan sajian musik Istimewa yang dipersembahkan oleh White Shoes & The Couples Company untuk penikmat musik di kota Istimewanya Jogja semoga White shoes semakin istimewa dengan menyajikan musik yang berkualitas istimewa. Amin

IMG_8550-001IMG_8549-001

 

 

 

 

 

IMG_8551IMG_8535IMG_8552

IMG_8554

Dan yang bikin feel awesome adalah ini nih …. Open-mouthed smile

IMG_8566-001

IMG_8565-001

 

 

 

 

 

 

 

Tak lupa juga beli CD Album terbarunya juga lhoo… ini dia :)

IMG_8580IMG_8590

IMG_8582Demikian cerita hari ini, semoga Istimewa Musik Indonesia, Istimewa White Shoes & The Couples Company, Istimewa Jogja, Istimewa semua….. salam ISTIMEWA :D amin

Thursday 16 May 2013

Resahnya Seorang Mahasiswa

Hampir tiga bulan tidak menulis, nyesel sih, tapi bagaimana lagi, menyandang status sebagai mahasiswa dengan kesibukan tugas yang menyita waktu untuk hobiku menulis ini sangat membosankan. Tugas yang memberatkan hati nurani, dan dengan berat hati ku selesaikan dengan prematur. Yah,begitulah.....

Tuesday 26 March 2013

Bela Ajar Sampai Berarah-darah

Seminggu ini aku bela-Ajar sampai suntuk pusing tenggorokan sakit sampai radang karena jarang minum air. usah

Friday 15 March 2013

Satu Hari Menjelang 21 Tahun

Aku keluar dari diriku, didapati sampah yang menggunung serta bau busuk menyayat hidung. Aku berenang dalam lautan sampah tanpa sadar ternyata itu adalah suatu kehinaan yang berada di persimpangan jalan beberapa tahun silam terlalui dengan melanggar rambu-rambu lalu lintasnya. Aku bingung dengan diriku yang hampir 21 tahun aku meninggalkan Tuhanku, selama ini juga kerinduan tersamarkan dengan dalih kesibukan yang menyedot daya dan energi berhari-hari hilang dengan tingkat efisiensi yang rendah.


Kotak pandora telah terbentuk pada diri ini, aku takut bila kotak itu Tuhanku yang membukanya. Aku takut bila nanti dicap oeh Tuhanku sebagai pembuat rusak kesucian. Kelelahan dan kebingunanku yang mengelihkan air mata yang seolah-olah turun dari tempat terbentuknya tetapi kenyataan dibalik air mata itu tidak dipahami dengan jelas dengan pesan moral yang dibawanya.

Aku berjalan dengan ketakutan ditengah malam tanpa cahaya. Aku terampas oleh perampok yang bernama diriku. Perampok itu adalah penjahat yang paling kejam yang pernah aku temui. Dia tidak merampok harta benda yang aku miliki tetapi merampik jati diri yang aku miliki, merampok identititas aku yang ternyata juga menggantikan identitasnya dengan kehinaan dan sampah yang dibungkus dalam kotak pandora.

Dua puluh satu tahun merasakan udara di sudut tempat dari sebagian kecil ciptaan-Nya yang bernama bumi, aku kehiangan identitas bersamaan dengan aku meninggalkan teman sejatiku yang terdiam di atas meja belajarku. Dia kubiarkan usang dan berdebu di atas meja belajar yang saat ini mulai aku tinggalkan juga. Hampir saja aku mengeluarkan luluh air mata namun aku tahan untuk jangan keluar karena aku tidak mau terlihat cengeng ketika aku menulis. Teman sejati itu begitu pintar menasehatiku, dengan pesan-pesan dari Tuhan dia menasehatiku dengan lembut. Namun terkadang dia juga mengingatkanku dengan suara yang lantang akan siksa-sikasa yang dijelaskan kepadaku bila aku terus menimbun gunungan sampah yang terbungkus dalam kotak pandora. Dan aku baru sadar teman sejatiku itu adalah satu-satunya teman yang mengantarkan aku menuju Tuhanku.

Au juga terlupakan dengan malaikat kecilku yang bernama ibu. Beliau telah mendidik mengenalkan pertama kai kepada Tuhanku Mengajarkanku membaca huruf demi huruf dengan sabar namun juga khawatir dengan kenakalanku tidak bisa membaca yang kusebut sebagai teman sejatiku tadi. Begitu egoisnya diriku seakan dapat bertahan dalam kehidupan ini sendiri, sombong dan angkuhnya merampas kerendahan hati yang menjadi karakteristik dari aku.

Aku juga hampir lupa dengan pangeran bernama bapak. beliau dulu pernah cerita bahwa yang dengan sabar memandikanku yang nakal ini. Mengendongku dikala ibu sakit, mengajakku jalan-jalan keliling desa dengan sepeda ontelnya. Beliau juga menenangkanku ketika diriku dan kakak kedua berkelahi sampai hampir tiga bulan aku tidak bisa menapakkan kaki dibumi, ngesot.

Akan tetapi, aku tidak ingin terus tenggelam dalam kekosongan jati diri. Aku mendambakan identitasku yang sebenarnya. Aku merindukan mu,ibu, bapak, teman sejatiku( al quran). Aku merindukan Tuhanku.

Wednesday 13 February 2013

[My] umbel di Tumblr

Yeeh, ini ubel kentalku di Tumblr, 
disini http://agungprastowo.tumblr.com/
kedua blogku semoga menjadi pengiring perjalanan hidup :D