"Adalah Gubuk reyot yang beratapkan tujuh lapis langit beralaskan tujuh lapis bumi; Adalah seorang pejalan, perlayan, dan perindu yang pendosa; I am a terrible person filled with bad characteristics; Adalah aku yang tiada, tanpa Aku; Adalah aku yang miskin, tanpa Aku; Adalah pembela Nabi Muhammad saw pecinta beliau saw dan merindukan perjumpaan dengan beliau saw "

Sunday 5 September 2010

Maulana Habib Anis bin Alwi Al-habsy




Habib Anis lahir di Garut Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 5 Mei 1928. Ayah beliau adalah Habib Alwi. Sedangkan ibu beliau adalah syarifah Khadijah. Ketika beliau berumur 9 tahun, keluarga beliau pindah ke Solo. Setelah berpindah-pindah rumah di kota Solo, ayah beliau menetap di kampung Gurawan, Pasar Kliwon Solo.
Sejak kecil, Habib Anis dididik oleh ayah sendiri, juga bersekolah di madrasah Ar-Ribathah, yang juga berada di samping sekolahannya. Pada usia 22 tahun, beliau menikahi Syarifah Syifa binti Thaha Assagaf, setahun kemudian lahirlah Habib Ali.
Tepat pada tahun itu juga, beliau menggantikan peran ayah beliau, Habib Alwi yang meninggal di Palembang. Habib Ali bin Alwi Al Habsyi adik beliau menyebut Habib Anis waktu itu seperti “anak muda yang berpakaian tua”.
Habib Anis merintis kemaqamannya sendiri dengan kesabaran dan istiqamah, sehingga besar sampai sekarang. Selain kegiatan di Masjid seperti pembacaan Maulid simthud-Durar dan haul Habib Ali Al-Habsyi setiap bulan Maulud, juga ada khataman Bukhari pada bulan sya’ban, khataman Ar-Ramadhan pada bulan Ramadhan. Sedangkan sehari-hari beliau mengajar di zawiyah pada tengah hari.
Pada waktu muda, Habib Anis adalah pedagang batik, dan memiliki kios di pasar Klewer Solo. Kios tersebut ditunggui Habib Ali adik beliau. Namun ketika kegiatan di masjid Ar-Riyadh semakin banyak, usaha perdagangan batik dihentikan. Habib Anis duduk tekun sebagai ulama.
Dari perkawinan dengan Syarifah Syifa Assagaf, Habib Anis dikaruniai enam putera yaitu Habib Ali, Habib Husein, Habib Ahmad, Habib Alwi, Habib Hasan, dan Habib AbdiLlah. Semua putera beliau tinggal di sekitar Gurawan.
Dalam masyarakat Solo, Habib Anis dikenal bergaul lintas sektoral dan lintas agama. Dan beliau netral dalam dunia politik.
Dalam sehari-hari Habib Anis sangat santun dan berbicara dengan bahasa jawa halus kepada orang jawa, berbicara bahasa sunda tinggi dengan orang sunda, berbahasa indonesia baik dengan orang luar jawa dan sunda, serta berbahasa arab Hadrami kepada sesama Habib.
Penampilan beliau rapi, senyumnya manis menawan, karena beliau memang sumeh (murah senyum) dan memiliki tahi lalat di dagu kanannya. Beberapa kalangan menyebutnya The smilling Habib.
Habib Anis sangat menghormati tamu, bahkan tamu tersebut merupakan doping semangat hidup beliau. Beliau tidak membeda-bedakan apahkah tamu tersebut berpangakat atau tidak, semua dijamunya dengan layak. Semua diperlakukan dengan hormat.
Seorang tukang becak (Pak Zen) 83 tahun yang sering mangkal di Masjid Ar-Riyadh mengatakan, Habib Anis itu ulama yang loman (pemurah, suka memberi). Ibu Nur Aini penjual warung angkringan depan Masjid Ar-Riyadh menuturkan, “Habib Anis itu bagi saya orangnya sangat sabar, santun, ucapannya halus. Dan tidak peranah menyakiti hati orang lain apalagi membuatnya marah”.
Saat ‘Idul Adha Habib Anis membagi-bagikan daging korban secara merata melalui RT sekitar Masjid Ar-Riyadh dan tidak membedakan Muslim atau non Muslim. Kalau dagingnya sisa, baru diberikan ke daerah lainnya.
Jika ada tetangga beliau atau handai taulan yang meninggal atau sakit, Habib Anis tetap berusaha menyempatkan diri berkunjung atau bersilautrahmi. Tukang becak yang mangkal di depan Masjid Wiropaten tempat Habib Anis melaksanakan shalat jum’at selalu mendapatkan uang sedekah dari beliau. Menjelang hari raya Idul Fitri Habib Anis juga sering memberikan sarung secara Cuma-Cuma kepada para tetangga, muslim maupun non muslim. “Beri mereka sarung meskipun saat ini mereka belum masuk islam. Insya Allah suatu saat nanti dia akan teringat dan masuk islam.” Demikian salah satu ucapan Habib Anis yang ditirukan Habib Hasan salah seorang puteranya.
Meskipun Habib Anis bin Alwi bin Ali al Habsyi telah meninggalkan kita, namun kenangan dan penghormatan kepada beliau terus saja mengalir disampaikan oleh para habib atau para muhibbin. Habib Husein Mulachela keponakan Habib Anis mengatakan, pada saat meninggalnya Habib Anis dia dan isterinya tidak mendapatkan tiket pesawat, dan baru keesok harinya datang ke Solo melalui bandara Adi Sumarmo Yogyakarta. Selama semalam menunggu, mereka seperti mencium bau minyak wangi Habib Anis di kamarnya. “Aroma itu saya kenal betul karena Habib Anis membuat minyak wangi sendiri, sehingga aromanya khas.”
Dalam salah satu tausiyah, Habib Jindan mengatakan, “Seperti saat ini kita sedang mengenang seorang manusia yang sangat dimuliakan, yaitu Nabi Muhammad SAW. Kita juga mengenang orang shalih yang telah meningalkan kita pada tanggal 6 Nopember 2006 yaitu guru kita Habib Anis bin alwi bin Ali Al-Habsyi.
Ketika kita hadir pada saat pemakaman Habib Anis, jenazah yang diangkat tampak seperti pengantin yang sedang diarak ke pelaminannya yang baru. Bagi Habib Anis, kita melihat semasa hidup berjuang untuk berdakwah di masjid Ar-Riyadh dan kini setelah meninggal menempati Riyadhul Janah, taman-taman surga. Ketika takziyah pada pemakaman Habib Anis kita seolah-olah mengarak pengantin menuju Riyadhul Jannah, taman-taman surga Allah. Inilah tempat yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman, bertaqwa dan shalih. Kita sekarang seperti para sahabat Habib Ali Al-habsyi, penggubah maulid Simtuh-durar yang mengatakan bahwa, keteka mereka hidup di dunia, mereka seolah-olah tidak merasakan hidup di dunia tetapi hidup di surga. Sebab setiap hari diceritakan tentang akhirat, tentang ketentraman bathin di surga. Dan mereka baru menyadari baha mereka hidup di dunia yang penuh cobaan.
Kita selama ini hidup bersama Habib Anis, bertemu dalam majlis maulid, berjumpa dalam kesempatan rauhah dan berbagai kesempatan lainnya. Dalam berbagai kesempatan itu kita mendengar penuturan yang lembut dan menentramkan, sehingga sepertinya kita di surga. Dan kita merasakan bahwa kita hidup di dunia yang fana ketika menyaksikan bahwa beliau meninggal dunia. Namun begitu, kenangan beliau tetap terbayang di mata kita, kecintaan beliau tetap menyelimuti kita.
Habib Abdullah Al-hadad ketika menyaksikan kepergian para guru beliau, mengatakan, “Kami kehilangan kebaikan para guru kami ketika mereka meninggal dunia. Segala kegembiraan kami telah lenyap, tempat yang biasa mereka duduki telah kosong, Allah telah mengambil milik-Nya Kami sedih dan kami menangis atas kepergian mereka. Ah…andai kematian hanya menimpa orang-orang yang jahat, dan orang-orang yang baik dibiarkan hidup oleh Allah. Aku akan tetap menangisi mereka selama aku hidup dan aku rindu kepada mereka. Aku akan selalu kasmaran untuk menatap wajah mereka. Aku akan megupayakan hidupku semampukun untuk selalu mengikuti jalan hidup para guruku, meneladani salafushalihin, menempuh jalan leluhurku.”
Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assagaf yang berada di Jeddah bercerita, “Ayahku Habib Ahmad bin AbduRrahman berkata kepadaku, ‘ya…Abdulkadir engkau lihat aku, ketahuilah jangan engkau menyimpang dari jalan orang tuamu’”. Ketika Habib Ahmad bin AbduRrahman meninggal dunia, Habib AbdulKadir tetap menempuh jalan orang tuanya dan dia tidak menyipang sedikitpun jalan yang telah ditempuh oleh Habib Ahmad bin AbduRrahman.
Begitu juga Almarhum Habib Anis, tidak sedikitpun menyimpang dari yang ditempuh oleh ayah beliau, Habib Alwi. Hal serupa terjadi pada Habib Alwi , yang tetap menapaki jalan yang ditempuh oleh ayah beliau Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi Dan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi sama juga menempuh jalan orang tua, guru dan teladan beliau hingga sampai Nabi Muhammad SAW”……
Sedangkan Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, murid senior sekaligus cucu menantu Habib Anis mengatakan, maqam tinggi yang dimiliki Habib Anis didapatkan bukan karena berandai-andai atau duduk – duduk saja. Semua itu beliau peroleh setelah bertahun-tahun menanamkan cinta kepada Allah SWT, para shalihin dan kepada kaum muslimin umumnya. Semoga beliau dalam kuburnya melihat kehadiran kita di majlis ini, bahwa kita sebagai anak didiknya meneruskan perjuangan dakwahnya. Dalam Al-Qur’an disebutkan, ‘Dan sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang’. Artinya kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih Allah menanamkan kepada makhluk-makhluk rasa kasih sayang kepadanya, cinta kepadanya, sebagaimana disabdakan RasuluLlah SAW dalam hadits yang diriwayatkan imam Bukhari, “Jika Allah mencintai hambanya maka Allah akan memanggil Jibril, menyampaikan bahwa Allah mencintai si Fulan. Mulai saat itu Jibril akan mencintai Fulan, sampai kapanpun. Jibril kemudian memanggil ahli langit untuk menyaksikan bahwa Allah mencintai Fulan. Maka ia memerintahkan mereka semua utuk eneicintai Fulan. Dengan begitu para penghuni langit mencintai Fulan. Setelah itu Allah letakkan di atas bumi ini rasa cinta untuk menerima orang yang dicintai Allah tersebut, dapat dekat dengan orang itu.” Dan insya Allah Habib Anis termasuk diantara orang-orang tersebut.”
Ada empat hal yang selalu disampaikan oleh Habib Anis kepada jama’ah yang hadir di majlis beliau, “Pertama, Kalau engkau ingin mengetahui diriku, lihatlah rumahku dan masjidku. Masjid ini tempat aku beribadah mengabdi kepada Allah. Kedua, zawiyah, di situlah aku menggembleng akhlak jama’ah sesuai akhlak Nabi Muhammad SAW. Ketiga, kusediakan buku-buku lengkap di perpustakaan, tempat untuk menuntut ilmu. Dan keempat, aku bangun bangunan megah. Di situ ada pertokoan, karena setiap muslim hendaknya bekerja. Hendaklah ia berusaha untuk mengembangkan dakwah Nabi Muhammad SAW”…….

sumber dari:
http://ahlulkisa.com/manaqib-al-maghfurlah-al-habib-anis-bin-alwi-al-habsy.html

Masa SMA hew..?!!!








Monday 5 July 2010

Malam ini kembali ku tuliskan kisah2 klasik yg menewan


Malam ini kembali ku tuliskan kisah2 klasik yg menewan

 

Sekolah taman ilmu yg mengagumkan

Banyak pelajaran yg dapat diambil hikmah dari kejadian setiap episode kehidupan

Disini ku temukan cinta

Ku bahagia karenanya

Hanya satu yang ku minta

Bukan harta bukan tahta

Hanya cinta

Just cinta darinya

Yang membuat ku terluka

Yang membuatku bahagia

Semoga terkenang selamanya

kisah kelasik ala duabelas ipa dua (chapter#1)


kisah kelasik ala duabelas ipa dua (chapter#1)

 

sumpah gue kangen banget ama kalian. beberapa hari gak kumpul`` bareng gak kayak dulu waktu kita jalanin bersama hari`` yang menegangken di dalam kelas. banyak warna yang telah kita goresken dalam papan ruang dan waktu di a2 ini, entah membentuk lukisan yang menawan sebagaimana karyanya si rumi sang pelukis "sandal" eh "handal"maksud gue, hehee... atau membentuk mozaik, bahkan kolage (baca:kolase), jangan jangan membentuk lukisan ala chairul anwar, eh "bukannye chairul anwar tu sastrawan ye" iya nding sorry cui salah ngetik maklum lagi kere duwit nih so sombong dikit gak papa dong...okok..ok.kita lanjutin ceritanya, jadi gini persamaan kuadrat yang melalui dua titik dalam kurva pada sumbuX dan sumbuY..."lho...lhoh kog jadi mbahas matematika gini sih", "mentang mentang jago matematika terus belagu,  yaa... geje banget gak sih.."". ooppsst...sorry gue ngelantur lagi. jadi banyak betaburan cerita yang terjadi selama ini.

 

gue beruntung banget punya temen-temen yang gokil abbis ala dua belas ipa dua (yg ngoresken warna" dalam idup gue), gue gak nyangka kalao kita (baca:loe semua dan gue) bakalan ketemu bareng dan berpisah sendiri" hahaaa...pokoke joz lah, berteman ama loe pade.

 

ketika pelajaran pak sus, uwidih canda tawa yang dilontarken dari mulit pak sus amat sangat membekas cui...apalagi rumus" canggih beliau, kalo dibukuken jagi kayak apa yo...? catatan super lengkap...ampek menghabisken beberapa buku tulis sendiri, ampe gue aja satu halaman masih gue bagi menjadi dua...hahhaaa, sempet waktu itu gue ketauan ama paksus bahwa halaman bukunya gue bagi dua..., di ece abis abisan , tapi gag papa that is great,(walah sok inggris). oya ngomong-ngomong soal inggris, ada kisahnya sendiri, apalagi waktu pelajaran bahasa inggris, inget gak kawan? waktu pelajaran dikelas oleh pak onethousand, suasana dikelas cuma nyenyet sadis coma bisanya yes sir...no sir...ehm...yes no yes yes...whaaahaa...hooh...lol...L0L...cuma gitu doanng,. gue punya something buat pak onethousand...pengalaman yang membekas di kepala gue bahkan di hati gue..., pak please dech...gue waktu itu kan udah ijin ama sekolah buat ikut usm itb, ngapain di catet alpa cuma gara-gara gue gag lapor ke kamu.? ampe waktu itu loe ngancem gue untuk gag boleh ikut ujian praktek,,"Haaa apa gag boleh ikut ujian praktek" ya iya...gag boleh...dia ngancem kayag gitu, perasaan gue waktu itu nangis cui...rasa"nya gue pengen nangis banget...dan gue waktu itu sempet ngeluarin air mata, masak gara" itu doang gue gag boleh ikut ujian praktek bahasa inggris..? wahwahaah...berarti usaha gue selama tiga tahun bakalan sia-sia dong...yang lain pada lulus yang gag lulus cuma gue....apapa...apa....sial bangen gag sih...A##^*g (baca:anjing)

 

awas lho...loe telah menyiksa batin gue selama beberapa hari...loe telah menzolimi hati gue, sakit asanya cui...waktu itu...sampai" males banget gue belajar bahasa inggris, sehari sebelum ujian nasional bahasa inggris gue gag buka buku blas, tak tinggal tidur cui...sumpah gue jadi illfill banget waktu itu...malam itu pun gue ngimpi cui..nngimpinya indah buanget..nget,...ngeegt...pokoknya indah bangaet...gue dapat sepatu emas, sepatu diddalam sepatu yang gue pake,sepatu gue yang gue pake kan tiba rusak sobeklah, terus gue mbatin dalam hati gue,...ah..gag papa toh nanti gue bisa njahitnya, setelah gue liat-liat lhoh kok jadi tambah lebar sobeknya, gue masih tenang ah...nanti tak jahit, nanti di jahit aja...! setelah gue liat liat lagi lhoh...ada sepatu dalam sepatu...uwidih...sepatunya cantik cui...bagus banget...ada lapisan kayak keemas-emasan gitu, gag ada deh sepatu yang lebih bagus dari itu di dunia ini, apalagi disamaken ama sepatu kaca wes...kalah jauh tu sepatu kaca, seketika itu gue (subhanallah: maha suci Engkau ya..Allah).lhoh..lhoh...oke kok jadi nyeritain pengalaman gue sih.,,, khan disini gue mau cerita...soorrry yooo...tidak kalah serunya waktu pelajaran om dono (baca: ndoro dono) uwidih pasti seru tuh celotehan-celotehan om don, ama anak". pasti ada aja kata' yang keluar dari bibir om dono, yang bikin gue ama anak' pada tertawa...

 

waktu pelajaran pak rohadi(tohoh spiritualis) termasuk guru favorit gue nih guru, gue suka ngedengerin cerita" beliau, gue kagum, gue ama anak" rasanya tu hormat banget lah pokok e. cerita-cerita beliau tu bener semua ngandung  nilai luhur yang amat sangat tinggi dan nilai moral buat kita.

 

ada warna" sendiri dari temen" anak duabelas ipa dua ni..

mulai dari sangkapten sang komandan, Siap ndan...siap...uwidih...,dia sering di panggil ruben, ruben ini masih diraguken apakah dia itu cantik atau tampan/?, yang selalu di gosipken ama om dono, pak saeno, ama sapa lagi ya...?? oya ama pak onethousand juga',...

 

yang laen oyaa...anton, ini kebalikan nya ama ruben..., dia tu sulit banget ngetunjukin kejantananya, mekipun dia soerang laki-laki tulen tapi tampaknya kelihatan maco-an ruben dari pada anton.

 

yang tak kalah serunya cui...Uund, panggilan dari Untung Riantoko, uwidih...dari namanya aja udah untung wah pasti untung terus tu anak, semoga yang nulis ini juga untung...hehee, Uund ini teman yg unik menurutku, sekaligus sahabat yang baik buanget..., dari raut wajahnya aja udah bikin seneng, apalagi canda tawanya celotehan, dan guyonannya pasti bikin orang ngakak deh,...pokoknya lucu, imut-imut gitu...ya gak cui..., oya si uund ini digosipkan, ehh..bukan gosip lagi nding...tapi dipastikan jalan ama mbak As tree..., "maksud loe pacaran", iya pacaran mereka tu pacaran, kalo gue sih pacaran setiap hari bahkan setiap pagi, pacaran(pagi-pagi baca koran) heheee..., secara gitu lhoh.. guekan perlu ngikutin berita, biar uptodate,hahaaa..

 

oya ada lagi seorang teman, yang belakangan mulai ketahuaan sifat aslinya, ketika Pak Rohadi membaca tanda tangan semua siswa ipa dua tentunya,...dia ini bernama Yaya Perbriantoro, iya...yayan, yang sering dipanggil yani..., yami,...ato yuyun..., ya2n,. mau tahu hasil bacaan dari pak rohadi, menurut beliau ya2n, ini mempunyai sifat playboy gitu..., cielllah...pleyboiii, untung bukan leftboi, kalo leftboy mah...sabun mandi, ya gak cui..., ya memenag benar ini terbukti dengan sepak terjangnya selama ini, apa lagi ini banyak bukti yang menunjukken dia itu plaeboiii, banyak foto2 fulgarnya yang terekan kamerra, ciellah fulgar, bahasanya tu lho, cui...untuk para wanita perlu pasang siaga#3 ketika berhadapan dengan makhluk yang satu ini, awas buas, dan jaga keperawanan kalian,...hehehee

 

yang tak kalah serunya kisah dari si bay..., nama lengkap bayu ajipurnomo, teman sebagnku gue, dia ini teman unik menurut gue, kenapa unik?, ya...,karena jawabanya,  heheee, ketika gue kebelet eek, jelas dong kalo kebeletkan musti ke wc, masak kebelet musi ke belakang, kebelakang mana cui..., belakang klaz, masak eek, di belakang kelas, maluuu, dong...cui...ya jadi begini, gue kan kebelet, dan gue izin ke wc, buang hajat lah...setelah gue selesai gue masuk kelaz lagi, lha setelah itu si bay, ni tiba2 merasa kebelet juga, kebelt eek,...

ligh room





melankoliiooO

Chapter#1 melankoliiooO

Malam sunyi malam sepi, di ujung pertengahannya tersingkap misteri yang bertegangan tinggi. Seorang anak manusia masih berdiri di pelabuhan tua kota mati berabad tahun lamanya. Bocah tanpa kepala menghampirinya menanyakan dimana kepala yang dulu pernah bertopang di atas tubuh bocah itu. Kaget dan tersontak pemuda itu melihatnya, dia lari terkencing-kencing menuju pangkalan perahu yang mulai menepi pulang dari melaut, disana ia betemu dengan seorang nelayan dan menceritakan kejadian yang barusan dialaminya. Nelayan itu kemudian mengajaknya pulang kerumahnya dan menceritakan semua tentang misteri di pelabuhan ini. Pelabuhan tua kota mati adalah bekas pelabuhan masa penjajahan yang dulu pernah menjadi pusat keramaiaan kota ini, kini menjadi tempat sepi yang menyisakan misteri.

Pernah ada bocah yang di babat kepalanya oleh kompeni, dan kepalanya dibuang tenggelam di dasar laut.

Pagi menjelang dengan kamera yang dikalungkan pemuda itu menyusuri sepanjang pelabuhan dan mulai mencari objek yang bagus untuk gambar yang dijepretnya. Ia sejenak teringat wanita, teman sekolahnya dulu?, yang seketika itu terngiang pesan gurunya bahwa “kamu musti hati-hai dengan yang namanya wanita, kalo bisa melewati cobaan yang namanya wanita dengan baik yaa…berakhir syurga, kalo tergiur dan terlenakan yaa…neraka, dan yang musti dihati-hati betul, wanita itu adalah senjata Iblis untuk menggoda para kaum laki-laki yang ingin hidupnya bahagia. Ia dijadikan oleh iblis-iblis itu sebagai busur panah.”

******

....................................................................................................................................................................

Entri-entri tak berguna

ya, itulah judul kali ini, Entri-entri tak berguna, why.? ya itulah entri bulan-bulan yg lalu emang gak jelas dan hanya buang-buang waktu aja buat berkarya, yg ada hanya assigment yg super duper Geje gak jelas banget... anjing