"Adalah Gubuk reyot yang beratapkan tujuh lapis langit beralaskan tujuh lapis bumi; Adalah seorang pejalan, perlayan, dan perindu yang pendosa; I am a terrible person filled with bad characteristics; Adalah aku yang tiada, tanpa Aku; Adalah aku yang miskin, tanpa Aku; Adalah pembela Nabi Muhammad saw pecinta beliau saw dan merindukan perjumpaan dengan beliau saw "

Saturday 27 June 2009

HAKIKAT DARI SEBUAH NAMA MENJADI SEBUAH MAKNA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻤﻥﺍﻟﺭﺤﻴﻡ
Lorong Bawah Langit merupakan nama blog ku. Disini adalah tempat ku untuk menuangkan tinta penaku dan mata pena tajamku untuk disusun menjadi sesuatu kata yang sangat bermakna. Berawal dari sebuah titik, kemudian titik menjadi garis dan garis pun menjadi sebuah huruf. Susunan huruf menjadi sesatu kata, kata-kata yang dirangkai menjadi bermakna dan akan menjadi lebih bermakna. Karena hakikat sebuah tulisan adalah titik. Aku ingin mengawali tulisan pertamaku dengan titik pertama yang penuh makna. Sehingga nantinya kata-kata yang ku tulis pun menjadi sangat bermakna. Baik itu dalam kehidupan ku maupun untuk kehidupan diluar diriku.
Kalau aku boleh mengasumsikan, bahwa titik tersebut akan aku asumsikan dengan sebuah kalimat yang kuanggap sebagai sebuah titik. Titik kehidupan, titik yang mengawali dari sebuah karya nyata. Asumsiku mengenai titik tersebut adalah sebauah kalimat ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻤﻥﺍﻟﺭﺤﻴﻡ
Itu adalah sebuah titik secara umum. Untuk lebih khusus lagi aku asumsikan sebagai berikut. Mengapa aku mengasumsikan kalimat tersebut sebagai sebuah titik?. Sebabnya adalah aku mengambil sebuah huruf dari kalimat tersebut yaitu huruf ب dan di dalam huruf tersebut terdapat sebuah titik yang berada tepat dibawahnya. Dan dalam duniaku, hal ini berlaku secara umum ketika diri ingin beraktifitas, dengan mengawalinya dengan mengucapkan ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻤﻥﺍﻟﺭﺤﻴﻡ
Hal ini akan menjadikan hidup dalam kehidupan diri ini menjadi lebih bermakna. Dan sekarang aku akan menjelaskan arti dari sebuah nama dari blogku. Mengapa Blogku bernama Lorong Bawah Langit?
Lorong Bawah Langit merupakan imajinasiku. Dimana terdapat sebuaah lorong yan berada di sebuah langit yang menghubungkan langit yang satu dengan langit yang lain. Di dalam imajinasiku, aku berada di bawah sebuah lorong tersebut yang menghubungkan antara diriku dengan cahaya kehidupan. Karena posisiku berada di bawah lorong, maka cahaya tersebut akan terlihat sebagai sebuah titik yang sangat terang. Dan titik tersebut merupakan titik cahaya yang sangat-sangat penuh makna. Ketika didalam lorong yang sangat gelap, sendiri, sepi, sunyi, dan tiada siapapun yang hidup didalam lorong tersebut kecuali aku. Sehingga aku menyebutnya sebagai lorong kehidupan.
Di lorong itu aku berjalan menuju titik cahaya tersebut dengan penuh rasa harap untuk mencapainya. Dan langkah kaki pertama, aku awali dengan kaki kananku dan mengucakpan ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻤﻥﺍﻟﺭﺤﻴﻡ
Aku tancapkan azam diri ku dalam-dalam, di dalam jiwa dan alam bawah sadarku. Dan aku mengucapkan akulah sang pengembara di duniaku, di Lorong kehidupanku, di lorong bawah langit ku, berbekalan keyakinan yang mendalam, berbekalan ketaqwaan, menuju sebuah titik terang cahaya kehidupan menuju dan mencari Keridhoan dari Penggenggam Kehidupan. Mengabdi dan beribadah kepada Allah `aza wa jalla. Cahaya diatas cahaya. Ini lah hidupku, ini lah jalanku, dan ini lah LORONG BAWAH LANGIT sebagai sebuah lorong kehidupan dalam hidupku, dalam duniaku, dan dalam imajinasiku.